SEMINAR INTERNATIONAL ARSITEKTUR DAN ART DISAIN, JAKARTA AS A CITY AND DREAM

Lobby lantai satu Fakultas Teknik Universitas Pancasila Depok, Senin 1 Desember 2014 berubah menjadi arena pameran. Naik kelantai empat, suasana tradisional di lobby semakin terasa dengan dekorasi ruangan yang cozy dan etnic. Pagi itu untuk pertama kali Jurusan Arsitektur Universitas Pancasila berkolaborasi dengan Jurusan Arsitektur Universitas Budi Luhur menggelar acara Seminar Internasional Menuju Indonesia Baru dalam tema “Jakarta as a City and Dream”.
Ketua Panitia, Dr. Ir, Yuke Ardhiati, doktor dibidang Arsitektur dan Art Disain ini menjelaskan background pelaksanaan seminar ini, “ Megacity seperti Jakarta sudah menginspirasi Arsitek, Disainer, Akademisi, Engginer maupun Seniman, sebagai “big stage” bagi pekerjaan mereka. Sehingga perlu di angkat kepermukaan ide-ide brilyannya agar di dengar oleh kalangan Internasional, mimpi dan harapnya bagi kota Jakarta di masa yang akan datang. Sehingga disini kami mengundang Arsitek, Akademisi, Engineers, Disainer dan Seniman agar berkonstribusi menyumbangkan ide bagi Megacity Jakarta.”
Ketua Panitia, Dr. Ir, Yuke Ardhiati
Ketua Panitia, Dr. Ir, Yuke Ardhiati
Pembukaan acara di mulai dengan penandatangan kontrak kerjasama antara Kajur Arsitektur Universitas Pancasila (L. Edhi Prasetyo,ST,MT) dengan Kajur/Prodi Arsitektur Univ Budi Luhur (Putri Suryandari,ST,M.Ars), di lobby Jurusan Arsitektur Pancasila Fakultas Teknik lantai 4. Acara tersebut sekaligus sebagai pembukaan untuk pameran Disain 2D, 3D, karya Tugas Akhir Mahasiswa, karya seniman Ancol, Poster dan Komik.
Mou Kerjasama Arsitektur UBL dg PANCASILA
Mou Kerjasama Arsitektur UBL dg PANCASILA
Seminar International di buka oleh Rektor Universitas Pancasila, Prof, Dr, Wahono Sumaryono, Apt dan Dekan Fakultas Teknik, Ir, Fauzi Fahimudin, MSc,Eng, D.Eng. Hadir sebagai Guest Speaker adalah Dr. Johanes Widodo, Associate Profesor di Jurusan Arsitektur, School of Design and Environment, National University of Singapore (NUS), Goerge Tirajoh, Architect of USA Embassy, Jeongok Leon, Art Curator of Surya University dan Kartika Effendi pakar seniwati Indonesia.
“Jakarta telah berkembang pesat dari kota kecil ke megacity di waktu yang relatif singkat sejak tahun 1950-an dan secara paralel juga tumbuh masalah sosial juga lingkungan lingkungan. Proses modernisasi tidak berkembang dalam ruang hampa, tetapi dalam aspek yang berbeda dari konteks khusus – alam, lingkungan, sosial, budaya, fisik, dan sejarah, diwujudkan dalam berbagai bentuk produksi dan reproduksi arsitektur dan perkotaan, baik dalam bentuk nyata dan cara berwujud.

Namun modernisasi bukan berarti meninggalkan warisan budaya dan tradisi kita. Untuk menjamin kelangsungan dan keberlanjutan kita perlu memberdayakan anggota biasa dari masyarakat melalui pendidikan dan keterlibatan terus menerus. Desainer, akademisi, ulama, pelatih, profesional memiliki peran khusus sebagai fasilitator dalam pendidikan masyarakat melalui berbagai cara. Mereka harus membantu masyarakat untuk menghormati dan peka terhadap warisan mereka sendiri, untuk mengajar mereka dalam memahami kain biasa yang ada dan artefak, untuk melatih mereka dalam menemukan sejarah dan tradisi mereka sendiri, dan untuk mempertahankan nilai-nilai dan mempromosikan perampasan kontemporer warisan mereka sendiri,” pesan Dr. Johanes Widodo pada presentasinya sebagai Guest Speaker.
Foto bersama Guest Seaker
Foto bersama Guest Seaker
Presentasi dari para peserta seminar yang berasal dari Arsitek dan Disainer, berjumlah 52 makalah, bahasan yang cukup konstruktif antara lain, pertama perlunya sistem sosialisasi warisan budaya dan tradisi melalui media wayang (penulis: Rajah Indrayana, UNJ), untuk di galakkan kembali, agar nilai-nilai budaya bisa di pertahankan bahkan semakin dikembangkan lagi di negara ini di masa yang akan datang. Kedua, secara arsitektural, perlunya benar-benar memperhatikan konsep Arsitektur Berkelanjutan atau Arsitektur Hijau bagi perumahan di daerah Tropis seperti Jakarta yang sudah di canangkan sejak th 1980an, agar generasi berikutnya tidak menderita akibat perencanaan yang tidak memperhatikan kepentingan lingkungan. Karena setelah 30 tahun pencanganan Green Architecture, hanya 30% perumahan yang menerapkan konsep tersebut (penulis : Putri Suryandari, UBL).
Panel Diskusi II
Panel Diskusi II
Pameran Disain 2 D dan 3 D yang terdiri dari 30 produk karya seniman dan mahasiswa yang tak kalah menarik adalah, Sex Education Poster untuk Puskesmas di Pasar Rebo, karya Nurhablisyah, Yuliato dan Wulandari, menyajikan disain komunikasi visual bagi keluarga, agar lebih mengutakaman komunikasi dalam pengetahuan sex pada anak-anak, terutama dengan makin mudahnya media informasi yang dapat di akses sekarang ini.
Disain produk yang menggunakan bahan daur ulang sampah kardus untuk membuat elemen dekoratif bagi interior dan asesoris seperti tas dan lain-lain dari sampah plastik, mencoba mewujudkan mimpi Jakarta Bersih. Diharapkan dengan meningkatnya jumlah kreatifitas elemen dekoratif dan disain produk dari bahan sampah akan mengurungi secara siknifikan jumlah sampah di perkotaan, khususnya Jakarta.
Pameran Tugas Mahasiswa
Pameran Tugas Mahasiswa
Hadir ikut sebagai media partner dalam acara ini selain adalah, IAI Jakarta, IAI Indonesia, HDII, IALI, APTARI, ARFCHINESIA, BYO Living, dan Group 8 PTS (UBL, UKI, UBK, UMJ, ISTN, YAI, Borobudur, UP).
Kolaborasi 8 PTS (UBL, UKI, UMJ, UP, UBK, ISTN, YAI, Borobudur)
Kolaborasi 8 PTS (UBL, UKI, UMJ, UP, UBK, ISTN, YAI, Borobudur)
Seminar dan Pameran yang di buka tepat pukul 8.30 pagi, di tutup tepat pukul 17.00 oleh Kajur Universitas Pancasila, dengan harapan aplikasi dari seluruh pemikiran dapat segera di kerjakan dan menyelesaikan segala persoalan yang ada di Jakarta.
Kontributor : Putri Suryandari dan Linda Islami

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *