PKM Dosen Program Studi Arsitektur “Peningkatan Atribut Wisata Visual Dan Virtual Bagi Pokdarwis Gunung Padang Cianjur Pada Masa Pandemi Covid-19”

Putri Suryandari1, Anita Diana2*, Anggraeni Dyah3, Rismawandi4, Frayudha Ristia Gumelar5, Fajar Setiawan6

1,3,6 Program Studi Arsitektur, Universitas Budi Luhur, Jakarta

2Program Studi Sistem Informasi, Universitas Budi Luhur, Jakarta

4Program Studi Akuntansi, Universitas Budi Luhur, Jakarta

5Program Studi Teknik Informatika, Universitas Budi Luhur, Jakarta

Situs Megalitikum Gunung Padang merupakan Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional, peninggalan masa megalitikum atau jaman batu besar berbentuk punden berundak yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Situasi situs Gunung Padang dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini

Gambar 1. Situs Gunung Padang Cianjur

Masyarakat menyebutnya sebagai Gunung Padang yang dimaknai dari “Gunung Terang” karena di tempat tersebut sering terdengar suara-suara musikal dan terang benderang pada malam-malam tertentu. Gunung Padang menawarkan keunikan dari berbagai bentuk susunan batu megalit berjenis andesit atau basalt, dimana beberapa bagian batunya bisa mengeluarkan bunyi-bunyian seperti alat musik yang memiliki nada tertentu. Memiliki luas sebesar 900 m², situs ini tercatat sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara dan digadang-gadang mengalahkan piramida di Mesir.

Sejak situasi pandemi yang disebabkan oleh virus Covid19, kunjungan wisata ke Gunung Padang, juga turut merasakan dampaknya, yaitu dengan penurunan jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara, terjun bebas mencapai sembilan puluh puluh persen, bagi para pelaku wisata di kawasan Gunung Padang sangat terasa penurunan pendapatan dari situs wisata ini .

Mitra pada kegiatan PKM ini adalah Yayasan 74 Hafizun Alim dan Pemandu Wisata di Gunung Padang. Yayasan 74 HA bergerak dibidang Religi khususnya Sains AL Quran yang sedang mengesplorasi Gunung Padang adalah bukti Pilar Al Quran dan peduli untuk mensosialisasikan temuan ini kemasyarakat. Sedangkan Pemandu wisata yang terdapat di Gunung Padang adalah kelompok masyarakat lepas yang peduli terhadap situs wisata.

Kondisi atribut pendukung dikawasan wisata Gunung Padang, masih sangat sederhana. Info grafis yang disediakan sebagai petunjuk peta wisata juga tidak menarik. Tidak terdapat dukungan buka panduan wisata maupun brosure wisata. Demikian juga dengan Yayasan 74 Hafizun Alim, yang tidak memiliki buku panduan Gunung Padang adalah Pilar Al Quran yang bisa dibagikan ke wisatawan Gunung Padang. Mengamati situasi ini, sehingga perlu bagi mitra, untuk mendapatkan bimbingan dan edukasi mengenai penyediaan atribut wisata yang cantik dan menarik bagi wisatawan sehingga dapat lebih nyaman di lokasi.

Para pemandu wisata di Gunung Padang yang terdiri dari masyarakat yang peduli dengan wisata di Gunung padang perlu mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai Tour Guide secara umum dan khusus. Hal ini disebabkan dalam menyampaikan informasi wisata mengenai situs Gunung Padang, masih berbeda-beda berdasarkan pengetahuan mereka dari leluhur turun-temurun.

Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat untuk pengelolaan pariwisata menjadi kendala dalam pengembangan pariwisata (Utama & Junaedi, 2018). Kendala yang dihadapi dalam kegiatan Kelompok Sadar Wisata adalah kecemburuan sosial, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan yang ada di lingkungan mereka, dan kurangnya perhatian dari pihak dinas terkait

Pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini, akan diperkenalkan kepada kelompok pemandu wisata, mengenai temuan model Arsitektur Pilar Al Quran di Gunung Padang. Materi PPM ini didapat dari hasil kajian Perspektif Sains al Qur’an, kerja sama antara Arsitektur Univ Budi Luhur dengan Yayasan 74 Hafizun Alim mengenai wawasan Arsitektur didalam Al Quran. Keberadaan Arsitektur Pilar AL Quran yang teradapat di Gunung Padang, merupakan temuan yang harus disosialisasikan pada kelompok pemandu wisata dan dibuatkan perencanaan atribut wisata relignya, sehingga dapat di perkenalkan pada seluruh wisatawan yang hadir.

Solusi dari masalah diatas adalah pertama dengan memberikan in house training pada para pemandu wisata, yaitu berupa pengetahuan Tour Guide berupa, transfer in- tour – transfer out. Juga memberikan Training of Trainner (ToT) mengenai Gunung Padang adalah Pilar Al Quran, dari Yayasan 74 HA bagi tambahan wawasan pengetahuan wisata religi di Gunung Padang.

Solusi kedua adalah dilakukan juga pendampingan pembuatan atribut wisata, berupa buku panduan wisata, brosure wisata dan Infografis untuk Pemandu Wisata Gunung Padang dan buku panduan wisata, brosure wisata , roll banner serta spanduk bagi Yayasan 74 Hafizun Alim.

Solusi ketiga adalah membangun website untuk informasi wisata virtual, serta pelatihan operasional website

Perbedaan objek wisata dengan rekreasi adalah, tempat wisata memaksa pengunjung untuk melakukan perjalanan, ada tujuan wisatanya dan dilakukan diluar rumah. Objek wisata Gunung Padang ini merupakan tempat pengunjung melakukan penelusuran objek dari pintu masuk di kaki gunung menuju Tingkat 1 atau Teras 1 sampai dengan Teras 5 atau lokasi gunung yang paling atas. Keharusan bagi pemandu wisata untuk memahami dengan baik objek wisata sangat dibutuhkan.

Menurut Samsudin, Sadili (2005), pengembangan sumber daya manusia adalah penyiapan manusia atau karyawan untuk memikul tanggung jawab lebih tinggi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia berhubungan erat dengan peningkatan kemampuan intelektual yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik (Hafiid & Sugiarto, 2020). Pengembangan sumber daya manusia bagi Pokdarwis Gunung Padang dibutuhkan, sesuai dengan akan berkembangnya situs ini, menjadi perhatian dunia. Menurut CNN Indonesia, situs gunung padang akan merubah sejarah dunia, karena hasil penelitian para ahli membuktikan usianya diatas 8000 tahun.

Upaya agar Pokdarwis memiliki kemampuan yang selaras dengan peningkatan status wisata Gunung Padang, menjadi Internasional, maka dilakukan program pelatihan pengetahuan pemandu wisata secara umum dan desiminasi panduan wisata Religi.

Selama pelaksanaan kegiatan, Mitra sangat partisipatif dalam pelaksanaan program PKM dari tahap awal hingga tapat akhir. Pada tahap awal pengumpulan informasi data, mitra berpartisipasi dalam memberikan informasi tentang permasalahan yang dihadapi mitra.

Diketahui dari hasil FGD dengan mitra Pokdarwis Yayasan 74 HA, maupun Pemandu Wisata di Gunung Padang, tidak memiliki buku panduan yang umum maupun yang bersifat religi. Sehingga tim PKM harus menggali potensi desa wisata secara umum, dan khusus untuk membuatkan buku panduan wisata
Gambar 2. FGD Via Zoom dan Pelatihan Tour Guide di Bogor

Sedangkan Mitra dari Yayasan 74 HA menyediakan,

  1. Tempat untuk pelatihan Pemandu Wisata Gunung Padang di Sekretariat Yayasan di Djembar Venue Bogor
  2. Menyediakan peralatan untuk pelaksanaan pelatihan di sekretariat Yayasan di Gunung Padang.
  3. Menyediakan konsumsi bersama-sama dengan tim PKM

Pelatihan Tour Guide yang diberikan pada sepuluh orang Pemandu Wisata dan Ketua Cagar Budaya Gunung Padang berlangusng efektif dan kondusif. Sasaran 100% dari Pokdarwis mendapatkan tambahan pengetahuna tercapai. Target awal adalah 13 Pokdarwis, namun hanya 10 orang dapat meninggalkan lokasi Wisata, karena yang lain harus ada yg tetap dilokasi.

Pelatihan ToT Wisata Gunung Padang adalah Pilar Al Quran, dari mitra Yayasan kepada Pokdarwis GP berlangsung agak sulit, karena perbedaan sudut pandang dari sisi mitos dan budaya dengan Al Quran. Sasaran 100% dari Pokdarwis mendapatkan tambahan pengetahuna tercapai. Mitra Pokdarwis adalah kelompok masyarakat yang sangat peduli pada pengembangan desanya, secara mandiri mereka berbedah untuk mengikuti kegiatan lomba Desa Wisata. Sehingga untuk mendukung program ini, mitra pokdarwis sangat partisipatif. Mitra juga sangat partisipatif dalam pelaksanaan pembuatan atribut wisata, antara lain pada tahap pelaksanaan aplikasi program PKM Pokdarwis GP, berpartisipasi dalam :

  1. Menyediakan tempat bagi klinik edukasi sowan wisata. Tempat ini kemudian diusulkan di halaman Turist Information Center (TIC). Dimana tempat ini bertujuan untuk menginfokan pada wisatawan mengenai produk wisata, menyerahkan booklet dan brosure wisata. Juga akan diletekkan Infografis wisata, dua bahasa.
Gambar 4. Lokasi Infografis, Klinik Sowan Wisata dan Pusat Informasi Wisata

2. Menyediakan usulan tempat bagi post informasi sowan wisata.

Tempat ini kemudian disediakan oleh Dinas Pariwisata setempat, untuk meletakkan brosure, booklet wisata dan Infografis Wisata 2 bahasa

3. Berperan serta dalam pembuatan atribut wisata

Pemasangan Infografis Wisata akan dilaksanakan oleh mitra Pemandu Wisata

4. Menyediakan tempat untuk pelatihan deseminasi wisata bagi Pemandu Wisata

Menurut Husnan, fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan. Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh perusahaan sangat mendukung karyawan dalam bekerja.[6].

Karena Situs Gunung Padang ini baru berbenah, dan berusaha meningkatkan diri, ada hal-hal yang belum disiapkan untuk meningkatkan fasiltas kerja. Sehingga tim PKM perlu untuk mendukung peningkatan kualitas SDM Pokdarwis Pemandu Wisata GP maupuan Yayasan 74 HA, dengan mendampingi pembuatan atribut wisata di Gunung Padang berupa, Spanduk 1 buah, Roll Banner 2 buah, Brosure 1 rim (500lembar), Buku Panduan Umum 300 ekspl, buku panduan religi 200 expl, Infografis outdoor 2 bahasa, setinggi 2 meter, 2 unit.

Gambar 5. Produk Atribut Wisata berupa Booklet Umum, Booklet Religi dan Brosure

Bagian terpenting dari Situs ini adalah batuan Megalitikum yang sangat tua umurnya, sehingga aturan-aturan untuk mendaki oleh wisatawan sangat perlu diperhatikan dan dipatuhi. Oleh karenanya infografis dua Bahasa yang berisi keberadaan situs dan larangan Ketika memasuki lokasi sangat bermanfaat. Produk Atribut Wisata berupa Infografis 2 bahasa, dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini.

Gambar 6. Produk Atribut Wisata berupa Infografis 2 bahasa, buku panduan dan brosure

Yayasan 74 HA yang sangat peduli dengan Gunung Padang, namun memiliki kendala yaitu belum memiliki website, sehingga tim sekaligus membuatkan website Yayasan 74 HA dan khususnya Ekspedisi Wisata Religi Gunung Padang. Website ini bertujuan untuk memudahkan Yayasan 74 HA melakukan promosi dan pemasaran dalam menarik wisatawan yang akan melakukan ekspedisi Pilar Al Quran ke Gunung Padang. Salah satu tantangan bagi daerah tujuan wisata dalam masa ini adalah keberadaan sistem informasi daerah tujuan wisata, terutama informasi yang mudah didapatkan pada mesin pencari. Apabila sebuah daerah wisata tidak memiliki website, maka dalam dunia maya kawasan ini tidak terekspos secara maksimal. Salah satu kendala utama yang dihadapi, adalah keterbatasan kemampuan pihak pengelola dalam mempromosikan daerah wisata melalui website.

Website yang sudah dibangun untuk Yayasan 74 HA melakukan promosi dan pemasaran dalam menarik wisatawan yang akan melakukan ekspedisi Pilar Al Quran ke Gunung Padang, dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini.

Gambar 7. Website Yayasan 74 HA khususnya Ekspedisi Wisata Religi Gunung Padang

Pada kesempatan ini tim PKM sekaligus membuatkan website dan sewa hosting dan domain selama 3 tahun, yang dapat dilihat pada gambar 7. Agar selama 3 tahun masih dalam pantauan tim PKM dan untuk selanjutnya Yayasan 74 HA dapat mengembangkan sendiri websitenya. Untuk itu, tim PKM mengadakan pelatihan website untuk para pengurus Yayasan 74 HA. Harapannya, dengan adanya pelatihan mengoperasionalkan website dan menyerahkan pengelolaannya pada mitra, maka promosi wisata menjadi lebih luas dan efektif. Pelatihan website dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini.

Gambar 8. Pelatihan Website Yayasan 74 HA

Karena situs megalitikum Gunung Padang ini merupakan situs yang dilindungi sebagai objek Cagar Budaya Jawa Barat, maka perijinan melakukan kegiatan di Situs Megaliticum Gunung Padang cukup ketat. Pokdarwis sangat hati-hati dan benar-benar mastikan bahwa kegiatan ini telah diijinkan oleh dinas Pariwisata dan Cagar Budaya. Proses perijinan ini dapat dilihat pada gambar 9 berikut:

Gambar 9. Perijinan ke Dinas Pariwisata, Cagar Budaya dan Pemandu wisata GP

Kegiatan PKM dibatasi hanya di kaki gunung. Karena situs yang berusia ribuan tahun sangat dijaga oleh dinas Cagar Budaya dan Pelestarian bangunan. Walaupun setelah mendapatkan penjelasan, maka dinas Cagar Budaya mengijinkan kegiatan di Gunung Padang.

Karena masih dalam situasi Covid-19, pelaksanaan Pelatihan dalam jumlah diatas 20 orang tidak di ijinkan, sehingga kemudian pelatihan dilakukan di Sekertariat Yayasan 74 HA di Bogor. Keuntungan memiliki mitra yang juga peduli terhadap wisata Gunung Padang di luar Gunung Padang, adalah dapat mengakomodasi kegiatan ini dengan baik.

Manfaat dari kegiatan ini bagi pokdarwis dan wisatawan adalah, pembuatan Atribut wisata seperti buku panduan dan brosure, meningkatkan pemahaman wisatawan bahwa Gunung Padang tidak terbuka untuk wisata umum, melainkan wisata edukasi. Melalui buku panduan, meningkatkan pengetahuan Wisatawan mengenai, larangan ketika berada dilokasi Gunung Padang, karena tempat tersebut merupakan cagar budaya yang harus dijaga kelestariannya. Infografis Wisata 2 bahasa, memudahkan Tour guide untuk menjelaskan mengenai Objek wisata religi Gunung padang pada pengunjung Asing. Website Gunung Padang memudahkan Pokdarwis menjelaskan keberadaan objek wisata, sebelum melihat langsung kelokasi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*